Sudah lumayan lama sejak terakhir kali mempublikasikan postingan di blog ini, ada aja alasan ---kehokahokabento---, mulai dari ujian akhir semester, liburan semester, sampai persiapan awal semester, teruss..ya sudahlah, cukup rant-nya, saatnya mulai cerita~
Begini ceritanya; cerita ini dimulai pada saat saya mengunjungi Universitas Airlangga kampus B untuk melihat event Japanese World 2014 dengan tema Taketori no Monogatari dan maskotnya adalah putri Kaguya.
Terus terang saya masih kurang paham mengapa nama temanya menggunakan partikel "no", sedangkan dari judul cerita aslinya sendiri adalah Taketori Monogatari, tanpa partikel "no", walaupun dari sisi artinya sama saja. Cerita ini dibagi menjadi 2 bagian, karena saya mengunjungi Japanese World 2014 (selanjutnya ditulis JW) di 2 hari yang berbeda. Sa, hajimemashou ~
Sabtu, 8 Februari 2014
Kurang lebih sudah setahun sejak terakhir aku datang kemari, suasananya masih sama seperti dahulu, hampir tidak ada hal yang berubah.. Meskipun begitu... ...aku sudah lupa tahun kemarin parkirnya dimana .-. jadilah aku putar-putar dahulu, untung nggak nyasar.
Oh ya, perkenalkan temanku, Thomas, biasa kupanggil mas, mungkin karena umurnya yang lebih tua dariku, mungkin juga kuambil dari bagian belakang namanya, tapi mungkin juga keduanya. Dia datang karena tugasnya, berbagi cerita kepada semua, agar mereka tahu sekarang ada event apa.
Di bagian depan JW aku disambut torii. Sebuah gerbang merah, megah, nan gagah. Di sampingnya berdiri sepasang pohon sakura kecil, sakura kertas, yang tak mengurangi indah rupanya.
Aku melangkah maju, kulihat di bagian kanan, stan catur jepang, dan di bagian kiri, stan pelbagai macam merchandise khas jepang. ConcertArt, Mirakuru Shoppu, Purezento Surabaya, Omace, dan lain-lainnya. Sebelum melangkah lebih jauh, aku menghampiri stan panitia, bagian dana usaha. Malam sebelumnya aku menang lomba, walaupun cuma sekedar iseng kopi pasta, tapi ternyata dewi fortuna tersenyum kepadaku. Kulihat hadiahku, selembar tiket karaoke, well, tetap kusyukuri, walau kurasakan senyum sang dewi tak semanis yang tadi.
Lamat-lamat aku mendengar suara dari kejauhan. Aku pun menghampiri sumber suara tersebut, terdorong oleh rasa penasaran tentunya. Ternyata sedang ada pementasan Putri Kaguya, drama yang bagus, atau setidaknya itulah impresi awalku, yang kemudian berganti dengan ini:
Bukan, kawan, ini bukan celaan, ini adalah pujian, karena memang para pemerannya --terutama pengisi suaranya-- sukses membuatku tertawa, tergelak, ngakak. Pementasan yang unik memang. Putri Kaguya-nya sendiri pun menarik, cantik, bagaikan penduduk negeri bulan, pantas diperebutkan banyak pangeran dan kaisar. Di JW kemarin, putri Kaguya ini adalah maskot, tidak semua orang boleh mengabadikan kecantikannya dengan lensa kamera, atau begitulah kabar yang kudengar..
かぐや姫
Selepas pementasan putri Kaguya, aku bergegas menuju stan makanan di sebelah barat panggung. Hal yang pertama kucoba adalah Anmitsu Kurimu dari stan Nihongo no Heya. Campuran krim, anko (tidak ada hubungannya dengan nama karakter di Naruto), agar-agar, dan dangonya serta tambahan buah-buahan melon, strawberry, dan jeruknya, membuat rasanya cukup kaya, mengingat harganya yang hanya lima ribu rupiah saja.
Aku sempatkan juga mencoba Ramen Burger dari stan Nozomi, karena unik, dan besok pasti akan dipadati pengunjung event ini, maka kupikir kapan lagi? Rasanya sendiri simpel saja, hanya ramen yang membungkus sepotong daging burger (you don't say?!) dan ditambah seiris selada. Walaupun idenya menarik, tapi dalam praktiknya tidak semenarik idenya. Ramennya mudah terurai dan berminyak, bukan bahan yang ideal untuk menjepit burger dan isinya, mengurangi nilai kepraktisannya.
Selesai dengan urusan perut, aku menuju ke arah panggung kembali, ternyata sedang ada lomba menghias bento disana. Baik bentuk bento maupun namanya, semuanya lucu-lucu, ada yang bernama "tomodachi", "Kura-kura yg terdampar", "Orang Bahagia", "Kerajaan Kepiting", dan sebagainya.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 lebih, lelah dan panas pun mulai menyapaku. Segera ku mencari tempat berteduh, tujuanku adalah gedung FIB, setelah sebelumnya kusempatkan mampir ke stan komunitas yang berada diseberang gedung tersebut. Ketika masuk ke dalam gedung, yang paling mencolok mata adalah ini, benar sekali. ini...
*uhuk*sudahsampaibabmana*uhuk*
Selanjutnya, dilantai ini ada juga stan shodou, dengan tarif yang cukup murah, 2 ribu rupiah untuk 3 lembar. Setelahnya, aku naik ke lantai 2, di lantai ini aku melihat hanya ada ruang ganti untuk cosplayer, yang belum difungsikan mengingat lomba cosplayer baru akan diadakan keesokan harinya sekitar pukul 11. Walaupun di lantai ini juga ada ruangan panitia dan ruangan guest star, tapi rasanya tidak ada yang menarik disini. Naik ke lantai 3, lantai ini justru lebih menarik karena banyak sekali stan yang didirikan panitia. Mulai dari Yukata, Obake, JW Cafe, Manga, Origami, hingga Chanoyu.
Sayang sekali karena aku sedang terburu-buru untuk ke event yang lain, aku tidak sempat mengunjungi stan-stan tersebut. Walaupun ada insiden kecil ketika akan keluar, kurasa survei lokasi hari ini cukup menyenangkan. Jadi tidak sabar menanti event esok harinya.
Minggu, 9 Februari 2014
Akhirnya datang juga! キタ━━━(゜∀゜)━━━!!!!! Walaupun rasanya masih kecapekan gara-gara event di Galaxy hari kemarinnya, tapi tetep saja aku penasaran bakal seperti apa puncak event JW hari ini. Agak telat memang datengnya, sampai disana sudah penampilan Yosakoi UB, bajunya warna-warni, lucu~ Mungkin karena faktor capek atau apa, tapi pas awal-awal jadi agak males buat jalan-jalan maupun foto-foto, ngademlah aku dan kak Thomas ke ruangan ganti cosplay yang ber-AC, kimochi~~
Di ruang ganti ini ternyata ketemu temen sekelas, yang ternyata ikut lomba cosplay!? *bikkuri shita* Tee-hee, ganbatte ne-- ( ´∀`)
Dari beberapa event yang pernah kudatangi, ruang ganti cosplay JW ini termasuk salah satu yang luas, kayaknya bakal memadai deh buat menampung animo cosplayer-cosplayer di event ini.
Setelah diusir panitianya gara-gara ketahuan bukan cosplayer (salah sendiri), mulailah aku jalan-jalan ke luar menikmati udara di luar. Tujuan utamaku adalah mengamankan spot di stage agar bisa menikmati penampilan para cosplayer sepuasnya /slurp
Penampilan yang pertama kulihat, ternyata adalah penampilan teman sekelasku, yang bermain dengan kostum Kagamine Len dari Vocaloid, yeah~!
Not a splenid performance indeed, buat I appreciated his efforts anyway, otsukaresama deshita :)
Cosplay setelah dia, kurang tau juga darimana, tapi setelah itu adalah cosplay grup yang menampilkan cosplay vocaloid dengan lagu Senbonzakura. Selanjutnya berturut-turut adalah cosplay Airknight Parshath (Yu-Gi-Oh!), Matryoshka (Vocaloid), Kamen Rider Kuuga, Perseus & Elysion (Danball Senki). Di sebelah juri cosplay (Führer Xhinji) aku sempat melihat kang Zhuge Kamiya, MC event cosplay di mall kemarin.
Setelah di selingi dengan tarian IMC Yosakoi, lomba cosplay pun dilanjutkan kembali dengan penampilan Sasuke (Naruto), Kamen Rider New Den-O Strike Form, Kamen Rider G3-X, Beetlemon (Digimon), dan Flaming Sword Knight Zen (GARO). Salah satu favoritku adalah Den-O Strike, karena armornya memang bagus, bahkan diakui oleh ko Richie. Selain itu juga karena dia adalah cosplayer dari Tulungagung, kota asalku, hehe..
Setelah sesi Cosplay #2 dan Cosplay #3 tadi, maka saatnya penampilan dari Coffee Desu, band dari PENS (tetangganya PPNS). Menurutku penampilannya cukup baik, kalau saja vokalisnya nggak terlalu nervous. Tetep lumayan bagus kok. Coffee Desu kelar, panitia pun angkat angkat meja untuk persiapan lomba makan ramen. pedes. Tapi sebelumnya ada penampilan dari cosplayer Gallantmon (Digimon)
Capek nonton cosplay performance, perutku mulai minta diisi, sayang stan makanan sedang penuh-penuhnya, jadilah terpaksa menahan lapar dan dahaga ε-(´・`)
Setelah berkeliling tanpa hasil, ternyata aku bertemu dengan temen les bahasa jepang di CLC ITS. Ma ii ka, daripada kelaparan sendirian, mending jalan-jalan bareng teman kan? Lumayan buat pengalih perhatian, hahaha. Kami pun berfoto-foto ria dengan beberapa cosplayer, salah satunya adalah dengan mas Abdillah Hehe dengan kostum Zero (Mega Man) nya. Kemudian kami bertemu dengan rombongan KAORI Nusantara yang salah satu anggotanya sedang ber-cosplay street Deadly Chaser (Elsword Online).
Hontou ni tsukaretaaa, to omoimashita. jadilah aku mencari tempat untuk beristirahat sejenak melepas lelah, sambil mencari tempat untuk men-charge baterai kamera maupun handphone, udah merah-merah semua (・_・ ) ( ・_・)
Waktu mencari tempat, ternyata aku bertemu dengan adik-adik kelas dari klub jepang di SMA ku, Sonic. Lumayan surprised juga, ternyata semua kenal aku, padahal nggak semua aku kenal, jadi terharu, sekaligus malu. .
Baterai penuh, lelah telah hilang, aku beranjak untuk berjalan-jalan lagi, ternyata masih banyak yang memakai kostum, salah satunya adalah Cosura dengan kostum Kill la Kill-nya. Aku pun mengambil gambar sebanyak-banyaknya. Sayang karena hari sudah mulai gelap, hasilnya tidak begitu bagus, banyak hasil yang kabur atau blur.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 lebih, kurasa sebentar lagi akan ada pengumuman pemenang lomba, maka aku kembali menuju ke panggung utama. Kulihat di sebelah panggung sudah berjajar aneka hadiah dan piala. Ingin kuambil satu dan kubawa pulang... ...nante ne~
Sesi pengumuman pemenang seluruh lomba dan penyerahan hadiah selesai, saatnya yang sudah ditunggu-tunggu: Penampilan guest star dari Jogjakarta City: The AgonY Band!
Banyak lagu-lagu asyik yang dibawakan oleh band ini, diantaranya adalah "Wherever You Are"-nya ONE OK ROCK, dan "Invisible Wall"-nya the GazettE. Penonton pun menggila, banyak yang headbang brutal, edan! Kaget aku liatnya ∑(O_O;)
Sebelum ditutup, ada Bon Odori dari Panitia JW. Sempat nyoba ikut didalemnya, sayang malah mati gaya dan terpaksa keluar daripada ngerusak tempo lainnya. Lumayan mengasyikkan kayaknya kalau bisa. Kapan-kapan boleh lah coba lagi, hoho
Acara Japanese World 2014 ini ditutup dengan Hanabi atau kembang api yang meriah sekali, entah mengapa jadi pengen nyanyi Fire Flower-nya Len ♪
Sebelum pulang, aku bertemu dengan adik kelasku, mantan rival waktu olimpiade bahasa inggris dulu, yang ternyata sekarang malah menempuh pendidikan sastra jepang. Masa depan Jurusan kuliah siapa yang tahu, wahahah. It might be just a meeting that last in the blink of an eye, even so, it was worth the wait #halah
Dan begitulah akhir dari ceritaku, watashi no monogatari.
Terimakasih sudah membaca, Sampai jumpa di cerita cerita yang lain~~~ヾ(^∇^)